Klien yang tampaknya membaca dengan baik, tetapi mengeja dengan buruk, sering dirujuk ke layanan kami.
Pembacaan tingkat kata mereka jarang sebagus kelihatannya. Saat mereka membaca teks yang terhubung, mereka mengandalkan keterampilan bahasa lisan mereka untuk membantu mereka mengidentifikasi kata-kata. Singkirkan konteks pendukungnya, dengan meminta mereka membaca daftar kata, dan biasanya kurang akurat. Serangan kata sandi/serangan kata semu mereka juga seringkali cukup lemah.
Seringkali, pembaca seperti itu memperhatikan awal dan akhir kata, tetapi bukan bagian tengahnya, sehingga mereka membaca ‘bersaing’ sebagai ‘lengkap’ atau ‘menunggu’ sebagai ‘terbuang’. Kadang-kadang mereka mendapatkan identitas huruf yang benar, tetapi tidak urutannya, sehingga mereka mungkin membaca ‘merasa’ sebagai ‘kiri’ atau ‘taruhan’ sebagai ‘terbaik’. Kadang-kadang mereka tidak memperhatikan jumlah huruf, sehingga mereka membaca ‘splint’ sebagai ‘split’ atau ‘scuff’ sebagai ‘scruff’.
Ini tidak mempengaruhi seberapa baik mereka dapat memahami buku-buku yang mudah. Ketika buku menjadi lebih sulit, dan/atau mengandung banyak kosakata baru, itu mulai menjadi lebih penting. Kemampuan mereka untuk membaca nyaring secara akurat juga terpengaruh, sehingga mereka biasanya lebih suka membaca dalam hati, dan menolak membacakan untuk orang lain (yang perlu mereka lakukan untuk menjadi lebih akurat).
Untuk mengeksplorasi masalah ini dengan klien dan orang tua mereka, dan mendorong perhatian pada identitas, urutan dan jumlah SEMUA suara/huruf dalam kata-kata, saya terkadang meminta klien untuk membaca beberapa kata yang mirip, seperti ini (saya hanya memilih a sedikit, tergantung pada usia dan tingkat keahlian klien):
spitslitsiltstiltspiltsplitsplintsprintbestbetslostlotsfeltleftgustgutscrushcrunchcrutchclutchblowbowlgungegrungestayspayslayswaystraysplayslayswaystraysplayspraysataytappingtapingbellowbelowdinnerdinerhoppinghopingcuttercuttercutercompetelengkapadaexit
Jika Anda bekerja online, ada beberapa aktivitas kata yang mirip di sini. Berhati-hatilah saat menguji keterampilan di bidang ini dengan anak-anak yang sangat sensitif tentang keterampilan membaca mereka. Mereka tidak akan menyukainya. Namun, ini adalah cara yang berguna untuk menunjukkan bahwa membaca dan mengeja berkaitan erat, dan meyakinkan anak-anak yang tidak terlalu peduli dengan ejaan bahwa ejaan yang lebih baik juga akan meningkatkan kemampuan membaca mereka.
Ketika seseorang mengacaukan kata-kata yang mirip, dan membuat banyak kesalahan ejaan, itu menunjukkan bahwa pengetahuan kata mereka agak ‘berbulu’, dan kurang dalam pengetahuan detail/tepat dari tiga hal utama yang perlu kita ketahui tentang sebuah kata:
Identitas, urutan dan jumlah bit bunyi/ucapan (fonem), Bagaimana ini diwakili oleh huruf/kelompok huruf (grafem, awalan, sufiks, kata sambung), Arti dan penggunaan (semantik, morfologi, sintaksis ), yang merupakan bagian dari sistem bahasa lisan.
Menurut Hipotesis Kualitas Lexical Dr Charles Perfetti, representasi kata-kata pembaca yang terampil dalam memori memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada representasi pembaca yang kurang terampil. Anda dapat melihatnya berbicara tentang pekerjaannya di sini.
Akhirnya saya ingin mengatakan bahwa bahkan pembaca yang terampil pun dapat mencampuradukkan kata-kata yang tampak serupa, dan bahwa DIGRAPH adalah Hal phonics, tetapi DIAGRAF adalah Hal menggambar. Sama-sama.
